Happy retirement!

* Tulisan ini sebenarnya ditulis pada tanggal 16 Desember 2019, satu hari sebelum farewell match Bambang Pamungkas di GBK dan udah pernah di upload di blog yang lama. Akhinya dengan beberapa pertimbangan mending upload disini lagi aja. Biar keliatan ada isinya aja. 

11 Februari 2009, mungkin jadi pertandingan sepakbola pertama yang saya tonton dalam hidup saya. Pada sebuah televisi yang masih berbentuk tabung, malam itu tersajikan pertandingan sepakbola klub Persija Jakarta melawan Persiwa Wamena, sebagai anak kecil yang baru mengenal sepakbola, pertandingan yang ditonton secara tidak sengaja itu ternyata cukup membuat hidup nya bahagia karena bisa mengenal olahraga paling populer di umat manusia.

Pertandingan dimulai, anak kecil itu langsung tertuju oleh seorang pemain bergaya nyentrik dengan rambut mohawk nya dan kedua wristband warna putih yang ada di kedua pergelangan tangannya. Gayanya yang flamboyan serta berkarisma membuat anak itu terkesima seraya berkata "dia siapa?" 

"Bambang Pamungkas, namanya". dan ia adalah cinta pertama saya dalam sepakbola.

Malam itu cukup merubah hidup saya yang sebelumnya hanya seorang anak kecil yang hobi menonton serial Power Rangers dari CD bajakan saja, hingga menjadi pribadi yang cukup enthusiast dengan yang namanya sepakbola. Dan dari situ juga saya mulai meminta agar bapak saya selalu membawa pulang koran Bola (dan kebetulan yang dibawa Tabloid Bola) setiap pulang kerja.

Bertahun-tahun saya hanya melihatnya bertanding di televisi saja, kesempatan saya untuk melihatnya langsung di lapangan hijau pun tiba pada 2013. Malam itu adalah pertandingan AC Milan Glorie melawan Indonesia All Stars di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Bepe yang saat itu sedang dalam keadaan mogok bermain dikarenakan gajinya yang ditunggak oleh klub, ikut bermain dalam skuad Indonesia All Stars yang diisi oleh pemain-pemain veteran seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Kurnia Sandi, Yeyen Tumena dll.

Walau dalam keadaan tanpa klub, tetapi malam itu tidaklah menjadi malam yang buruk bagi dirinya karena ia bisa mencetak dua gol ke gawang yang dikawal Massimo Taibi.

Singkat cerita, 4 tahun berselang saya kembali bertemu dengannya dan kali ini secara langsung (empat mata) di lobby Hotel Horison Bekasi. Saya bertemu dengannya hanya sekedar ingin membubuhkan tandatangan pada jersey yang saya miliki. Amat canggung rasanya ketika bertemu dengan idola untuk pertama kali, itu dibuktikan dengan tangan yang cukup tremor saat meminta selfie sehingga hasilnya cukup jelek.

2 tahun setelahnya (2019), saya kembali bertemu dengannya, lagi-lagi dengan tujuan yang sama. Belajar dari pengalaman sebelumnya agar tidak gugup, ternyata sama saja, yah namanya juga ketemu idola.

Oh iya, sebelumnya saya mengira ia pribadi yang cukup dingin, ternyata tidak, ia cukup ramah. Tidak sedikit orang yang meminta foto bersama dengannya tetap dilayani. Meski ia kelelahan karena baru selesai menjalani latihan.

(foto H-1 sebelum pertandingan melawan Kalteng Putra di Piala Presiden 2019)

Tidak menyangka juga bahwa tahun itu menjadi tahun terakhirnya dalam menjalani karir menjadi seorang pemain. Pertandingan kandang terakhirnya (melawan Persebaya) menjadi perpisahan yang cukup emosional bagi saya yang cukup mengikuti karirnya. After match, ia melakukan speech perpisahan dihadapan puluhan ribu Jakmania yang ada di stadion (termasuk saya). Pidato nya malam itu berhasil menyihir ribuan orang yang hadir hingga membuat mata berkaca-kaca, bagaimana tidak? pemain yang menjadi idola seluruh penggemar sepakbola negeri ini telah pensiun.

Bepe bukan hanya sekedar pemain sepakbola semata. Bagi saya, ia adalah mentor. Terlepas dari segala kontroversi yang ada, ia tetaplah seorang role model pesepakbola terbaik negeri ini walau ia membantahnya dengan sebuah tulisan kalau ia adalah generasi yang gagal. Menurut saya tidak, dan mungkin kalian bisa sepakat akan hal itu. Buktinya sampai saat ini, banyak orang yang merindukan aksinya melompat di udara dengan sundulan keras dan menukik ke gawang. Belum ada striker atau mungkin pemain dengan posisi lain yang bisa menyamai kualitas seperti anda.

Happy retirement, bengbeng!

Komentar

Postingan Populer